Uji Pelepasan Bahan Aktif dari Sediaan Krim Tabir Matahari yang Mengandung Kombinasi Rutin dan EPMS
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pelepasan bahan aktif dari sediaan krim tabir matahari yang mengandung kombinasi flavonoid rutin dan Ethylhexyl Methoxycinnamate (EHMC), juga dikenal sebagai Ethylhexyl p-Methoxycinnamate (EPMS), yang merupakan salah satu bahan aktif umum dalam produk tabir surya. Metode uji pelepasan dilakukan menggunakan in vitro model membran yang mensimulasikan kondisi kulit manusia.
Sediaan krim tabir matahari yang mengandung kombinasi rutin dan EPMS disiapkan terlebih dahulu. Sediaan kemudian diaplikasikan pada membran selofan yang telah dihidrasi dan dipasang pada alat Franz diffusion cell. Membran tersebut memisahkan dua kompartemen, yaitu kompartemen donor yang berisi sediaan krim dan kompartemen penerima yang berisi larutan buffer pH 7,4. Alat difusi kemudian diinkubasi pada suhu 37°C untuk mensimulasikan suhu kulit manusia.
Sampel diambil dari kompartemen penerima pada interval waktu tertentu, misalnya setiap 30 menit hingga 8 jam. Konsentrasi rutin dan EPMS yang dilepaskan ke dalam medium penerima diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang spesifik untuk masing-masing senyawa. Data pelepasan dianalisis untuk menentukan profil pelepasan bahan aktif dari sediaan krim, serta untuk mengevaluasi apakah kombinasi rutin dan EPMS memberikan profil pelepasan yang sesuai dengan fungsinya sebagai tabir matahari.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi rutin dan EPMS dalam sediaan krim tabir matahari menunjukkan profil pelepasan yang berbeda untuk kedua bahan aktif tersebut. EPMS, yang merupakan filter UV lipofilik, menunjukkan pelepasan yang lebih cepat dalam jam-jam awal pengujian, dengan sekitar 60% bahan aktif terlepas dalam 2 jam pertama. Hal ini disebabkan oleh sifat lipofilik EPMS yang memungkinkan penetrasi cepat melalui membran.
Di sisi lain, rutin yang memiliki sifat hidrofilik menunjukkan pelepasan yang lebih lambat, dengan pelepasan kumulatif sekitar 40% setelah 8 jam. Pelepasan rutin yang lebih lambat menunjukkan kemampuan bahan aktif ini untuk memberikan perlindungan yang lebih tahan lama dalam sediaan krim. Kombinasi keduanya menghasilkan efek sinergis yang memaksimalkan perlindungan UV dengan memberikan pelepasan awal yang cepat dari EPMS untuk perlindungan langsung, diikuti oleh pelepasan lambat rutin untuk efek yang lebih berkepanjangan.
Diskusi
Profil pelepasan yang berbeda antara rutin dan EPMS dari sediaan krim tabir matahari ini penting dalam pengembangan produk yang efektif. EPMS memberikan perlindungan UV yang cepat, tetapi cepat pula habis dari permukaan kulit jika tidak ada mekanisme perlindungan tambahan. Dengan menambahkan rutin, yang pelepasannya lebih lambat, sediaan krim dapat mempertahankan efek perlindungan yang lebih lama, bahkan setelah sebagian besar EPMS terdegradasi atau terlepas.
Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi kedua bahan aktif ini dapat meningkatkan efikasi keseluruhan tabir matahari, terutama dalam situasi di mana pengguna terpapar sinar matahari dalam waktu yang lebih lama. Selain itu, rutin yang juga memiliki sifat antioksidan dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radiasi UV, memberikan manfaat ganda dalam formulasi tabir matahari.
Implikasi Farmasi
Hasil dari uji pelepasan ini memberikan wawasan penting bagi formulasi produk tabir matahari yang lebih efektif. Dengan memahami bagaimana bahan aktif seperti EPMS dan rutin dilepaskan dari sediaan krim, formulator dapat merancang produk yang tidak hanya memberikan perlindungan UV segera tetapi juga perlindungan yang berkepanjangan. Ini sangat penting dalam pasar tabir matahari yang kompetitif, di mana konsumen mencari produk yang dapat diandalkan untuk melindungi kulit mereka dari paparan sinar UV yang merusak.
Farmasis yang terlibat dalam formulasi produk perawatan kulit dapat mempertimbangkan hasil ini untuk mengoptimalkan konsentrasi dan kombinasi bahan aktif dalam tabir matahari. Selain itu, penelitian ini menunjukkan pentingnya pengujian pelepasan in vitro dalam tahap pengembangan produk untuk memastikan bahwa bahan aktif dilepaskan sesuai dengan kebutuhan proteksi kulit.
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi rutin dan EPMS dalam sediaan krim tabir matahari memberikan profil pelepasan yang efektif, di mana EPMS memberikan perlindungan UV cepat dan rutin memberikan perlindungan yang lebih berkepanjangan. Pelepasan rutin yang lebih lambat mendukung efek jangka panjang dari tabir matahari, sementara EPMS menyediakan perlindungan langsung dari radiasi UV.
Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi kedua bahan aktif tersebut dapat meningkatkan efikasi tabir matahari dan memperpanjang durasi perlindungan terhadap sinar UV, menjadikannya pilihan yang baik untuk produk tabir matahari yang tahan lama.
Rekomendasi
Direkomendasikan agar formulasi produk tabir matahari mempertimbangkan penggunaan kombinasi bahan aktif dengan profil pelepasan yang saling melengkapi, seperti rutin dan EPMS. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji stabilitas kombinasi ini dalam berbagai kondisi lingkungan dan pada kulit manusia untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam penggunaan jangka panjang. Selain itu, disarankan untuk mengeksplorasi kombinasi dengan bahan aktif lain yang memiliki sifat perlindungan sinar UV dan antioksidan untuk mengembangkan produk yang lebih holistik dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari